Ada hal menarik dari cerita dari orang-orang terkaya di dunia, salah
satunya adalah ternyata mereka mengenal satu dengan yang lain dengan
baik. Misalnya Bill gates dan warren buffet. Yang satu adalah raja
software yang satu adalah raja investasi. Mereka ternyata bersahabat
sudah cukup lama. Mereka bahkan rutin bermain kartu bridge tiap
bulannya.
Ada lagi cerita lain, suatu hari orang terkaya di dunia di awal abad
20an yaitu aristotle onassis raja kapal dari yunani yang memiliki 50%
armada kapal yang berlayar diseluruh dunia ditanya seorang wartawan
dalam jumpa pers resmi. Tuan Onassis, bagaimana seandainya suatu hari
anda terbangun dan seluruh kekayaannya hilang, nol. Apakah anda bisa
sekaya ini lagi? Dan apa yang anda lakukan pertama kali?. Jawaban
Aristotle Onassis hingga kini menjadi jawaban yang dikenang banyak
orang. Dia menjawab, bisa berikan saya baju terbaik dan tunjukan saya
dimana orang kaya berkumpul?!
Cerita fakta lainnya lagi, dijaman Rasulullah ada sahabat yang
dikenal memiliki segalanya, harta terkaya di kota mekkah dan kedudukan
yang dihormati. Dia memberikan seluruh hartanya untuk perjuangan
penyebaran Islam dimasa awal dan puncaknya ketika hijrah ke Madinah dia
meninggal seluruh hartanya dan gabung berhijrah tanpa membawa apapun
karena semua sudah di wakafkannya.beliau bernama Abdurahman bin Auf.
Setibanya di Madinah sambutan hangat dan positif dari kaum Anshar
penduduk Madinah akan kehadiran kaum Islam dari Mekkah tersebut
diberikan . ada yang menarik setibanya Abdurahman bin Auf diMadinah.
Beliau bertanya, dimana pasar?. Dengan suka cita penduduk Anshar
menunujukannya dan apa yang terjadi, sejarah mencatat dalam waktu
singkat dia menjadi orang terkaya di Madinah.
Dari cerita singkat di atas apa moral of the story nya?. Tentunya ada
bnyak sudut yang bisa di telaah. Ada banyak sisi yang bisa dilihat. Ada
banyak hikmah yang bisa dikupas. Ada banyak laku yang bisa di contoh.
Bagi saya hal tersebut membuat saya mengambil strategi bahwa jika ingin
sukses berbisnis maka berkumpul dengan orang sukses adalah wajib. Lalu
kalau sudah berkumpul dengan orang sukses ngapain? Duduk-duduk saja?
Atau ngobrol-ngobrol saja? Atau apa? Daripada banyak tanya dan bingung
sendiri yang saya lakukan adalah ya kenalan dulu saja. Lalu ambi
hatinya. Gitukan? Itu yang saya lakukan. Dan hingga saat ini para
sahabat tersbeut saya buat menjadi mentor dan coach saya. dan secara
terbuka saya mengatakan, ajari saya, ingeti saya, pintarkan saya.
Diantara banyak sahabat tersebut saya memilih menuliskan tentang
mentor, guru, partner dan sudah menjadi seperti pengganti ayah saya
yaitu bapak Kadek. Seorang perantauan asli Bali saat ini berusia 63
tahun, sekolah di bandung jurusan geologi hingga kini berbisnis didunia
yang sama, oil & gas. Sebuah dunia yang dikenalnya sudah lebih 40
tahun menjadikan dia pantas disebut dengan gelar oil & gas Maestro.
Diantara semua sahabat saya tersebut. saya lebih terbuka dengan beliau.
Saya suka gaya beliau “menasehati” saya.
Sama ketika dikepala saya penuh dengan kegalauan. Penuh dengan
kebimbangan di tahun 2009 dikala semua seakan menekan diri saya dengan
pilihan jalan keluar hampir tidak ada. Bisnis saya seakan jalan ditempat
semua. Hutang dan kewajiban menumpuk. Belaiu saya datangi. Wajah kusut
saya terekspresi. Dan langsung di skak sama dia. Kamu mau mengajukan
proposal bisnis tapi kamu berekspresi susah. Siapa yang mau mendekat,
heh! Ujarnya tanpa tedeng aling-aling.
Misalnya kamu mau mengajukan peluang usaha kepada seseorang, namun
sebelumnya kamu mengatakan ..saya sedang sulit. Baik verbal kamu katakan
langsung atau non verbal seperti ekspresi kamu sekarang ini kamu
menunjukan kesulitanmu maka seluruh penjelasan kamu setelahnya ini :
Tidak Menarik siapapun!!! . saya cukup tersentak dengan nasihat itu
namun saya ngguk setuju.
Habis saya di kuliahin waktu pertemuan tersebut. Namun semua ini
adalah hal yang saya butuhkan. Itu adalah shock terapi yang saya
perlukan. Sehingga dalam sekejab saya berubah. Dan benar saya harus
tetap semangat, tetap happy, tetap tertawa, tetap pede walaupun dalam
hati remuk redam. Mikul duwur mendem jero. Pandai bermain karakter dan
lakukan dengan sepenuh hati. Pertahankan good feeling. Itu adalah bagian
nasehat pak Kadek yang saya ingat hingga kini yang dia berikan kepada
saya di saat tahun 2009.
Banyak mutiara-mutiara yang diberikannya kepada saya selama 30 tahun
lebih saya mengenalnya. Bahkan akhir-akhir ini ketika saya dan putranya
berdiskusi di ruangannya, tiba-tiba dia membuat statement pernyataan
yang menurut saya sangat pribadi namun cukup menyentak. Dimana dia
mengatakan kepada putranya yang secara tidak langsung juga berefek
kesaya. Ini perusahaan, saya yang bangun, kamu sebagai anak saya jangan
pernah berfikir ini adalah “legacy” kamu. Sampai kapanpun semua orang
tahu, juga anakmu kelak,atau cucu, cicitmu bahwa ini legacy dari saya
atau ayahmu. Bukan kamu. Kalau kamu mau juga mendapat kan legacy semacam
ini, ciptakan sesuatu yang turunanmu bisa mendapatkan hasil legacy dari
karyamu.
Bagi saya kalimat itu cukup menohok, namun sekali lagi, saya sulit
membantah karena memang benar. Saya tadinya berfikir sang anak akan turn
down atau loyo namun saya sungguh terkejut. Sehari setelahnya dia
bicara pada saya, dia setuju dan dia merasa tertantang. Dia berjanji
akan membangun legacynya sendiri. Dia berkata, mas, saya keinget
kata-kata papah kemarin. Saya mereung malammnya dan saya menjadi nyala
sekarang, semangat. Saya akan membuktikan saya bisa lebih besar dari
papah. Apa kita gabung membangun bisnis property mas? Dia curhat
sekaligus memberikan pernyataan. Ditantang membangun property, saya juga
jadi semangat. Semangat membangun legacy baru buat kedepan bersama.
Siapa takut, hayoo kita bangun bersama.
Sungguh , saya cukup terharu, juga kagum pada teknik yang pak Kadek
lakukan. Menurut saya sedikit gambling berjudi terhadap sang anak
menye-skak dengan cara ini namun lihat hasilnya. Bara api telah di tanam
di dalam diri sang putra. memotivasi itu ibarat mengompori.membakar.
kalau tidak ada baranya, sama saja api nyala hanya sebentar, namun kalau
bara yang di tanam di kasih kipas nyalanya lebih lama. Bahkan selama
bara menyala, semangat terus ada. Bara sudahnyala, sulit padamnya. Dan
pak kadek berhasil menanam bara tersebut.
Kembali ke tulisan diawal, poin dalam tulisan ini sesungguhnya bukan
melulu ingin membicarakan pak kadek namun saya mengharap dapat mengambil
benang merah dari sambungan cerita dari atas. Ini semua saya tulis
karena hari ini saya lagi di Cepu. Sedang hendak makan siang di warung
mak gogok. Warung jualan ayam goreng yang sangat nikmat. Dalam
perjalanan tadi ada sebuah pesatren kecil yang di depannya banyak
anak-anak sedang latihan menyanyi ada nasyid dan barzanji dan lagu-lagu
para sunan walisongo. Yang membuat pikiran saya melayang jauh tak kala
anak-anak tersebut menyanyikan lagu tombo ati.
Tombo Ati merupakan lagu rakyat yang dibuat oleh Sunan Bonang. Beliau
hidup sekitar abad ke 16, lagu Tombo Ati ini merupakan lagu popular
dikalangan rakyat jawa khususnya sejak dulu kala, karena mudah
didendangkan juga mudah dalam menghapalkan.
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat …dan seterusnya
“Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh”. Itu adalah kalimat
yang terngiang ngiang ditelinga saya. Adalah benar jika ingin soleh
kumpul dengan orang soleh. Ingin sukses kumpul dengan orang sukses.
Ingin bahagia kumpul dengan orang yang banyak tersenyum dan tertawa.
Jika ingin malas ngumpul dengan orang malas. Ingin rajin kumpul dengan
orang rajin. Berkumpul dengan sejenis menentukan jenis apa kita jadinya.
Dari lagu dolanan tadi pikiran saya melayang ke cerita di atas.
Sehingga saya yang kepalanya saat ini sedang penuh dengan pekerjaan,
kewajiban ingin segera melewati waktu bersama mereka-mereka yang sukses.
Ingin bersama para mentor, para guru, para legenda hidup ahli
kehidupan. Dan tentunya saya pilih orang tersebut , yang pastinya saya
ingin ditulari semangat mereka, di tulari visi mereka, mendapat
informasi terkini dari perkemabnga apa yang mereka kerjakan, dimotivasi
dan diajari.
Saya yakin para kita semua memiliki orang-orang seperti ini dilingkar
pengaruh pribadi kita. Setiap kita pastinya memiliki teman di level
bijak, sukses dan pantas mengajari diri kita dimanapun kita berada.
Mereka itu dalam dunia bisnis biasa disebut dengan nama “Business
Angel”.Dan saya yakin begitu bersama mereka kita semua tahu apa yang
mesti kita lakukan sehingga kita bisa menjadi lebih baik lagi kedepan.
Dan saya yakin kita semua memiliki business angel tersebut atau bahkan
anda sudah menjadi business angel dari orang lain. Sukses selalu
#peacebeuponus
#share status Mardigu WP
Sumber: http://www.facebook.com/TDABalikpapan/posts/588449671181031
Ilustrasi: http://online.wsj.com/article/SB125694047773419513.html
Thursday, March 14, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Artikel Populer
-
Pernahkah Anda kecewa dengan karyawan yang baru masuk di perusahaan Anda? Pada saat interview ia begitu mengagumkan, tapi setelah bekerja...
-
“9 dari 10 pintu rizki ummatku ada diperdagangan” (Sabda Rasululloh Muhammad SAW) Mulailah dengan mengerjakan apa yang perlu ; lalu k...
-
BALIKPAPAN - Berbagai kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha, mulai dari permodalan, kesulitan membuat dan menyusun laporan keuangan ...
-
@TDABalikpapan
-
TDA di Facebook
-
Kategori
Copyright © 2011 TDA Balikpapan | Didukung oleh Web Hosting Balikpapan
Designed by Templateism
0 comments:
Post a Comment